Rabu, 17 Agustus 2016

Mengenali Kegunaan dan Fungsi Stavolt


  Mengenali Kegunaan dan Fungsi Stavolt

Mungkin rumah anda sering mengalami gangguan listrik ? Jika iya, berarti tegangan listrik di rumah anda tidak stabil. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Cara mengatasinya ada dua cara yakni menggunakan stabilizer. Stavolt atadalah singkatan dari “stabilizer voltage”. Alat ini digunakan untuk membuat tegangan listrik menjadi stabil dan mencegah kerusakan akibat tegangan listrik yang tidak stabil. Selain alat ini, ada juga alat lain yang bisa digunakan untuk menyetabilkan listrik dan memiliki fungsi yang sama, yaitu UPS. UPS merupakan singkatan dari “Uninterruptible Power System” atau “sistem kelistrikan yang tak tergoyahkan”. Cara kerja alat ini adalah misalnya tegangan listrik tiba-tiba naik hingga 230V , maka secara otomatis alat ini akan menetralisir tegangan tersebut menjadi 220V. Begitu juga sebaliknya, bila tegangan listrik turun, maka alat tersebut akan menaikkannya lagi hingga stabil. Banyak orang salah mengartikan stavolt, padahal alat ini merupakan sebuah regulator untuk menyalakan dan memadamkan aliran listrik.

Stavolt Matsunaga


 Fungsi Stavolt secara mayoritas adalah digunakan pada alat elektronik seperti TV, kulkas, dan lain         sebagainya, karena alat ini dapat menjadi pelindung bagi alat elektronik tersebut. Kenapa stavolt dapat melindungi barang-barang elektronik seperti TV, kulkas dan lain-lain? Karena fungsi stavolt yang tentunya dapat menyetabilkan tegangan listrik dan menghasilkan output tegangan yang normal.   Alat ini juga sering disebut sebagai sebuah stabilizer. Stavolt juga berfungsi bagi komputer. Stavolt atau pengstabil dayaini juga bisa digunakan untuk menyetabilkan daya listrik pada CPU komputer. Khusus untuk komputer, alat ini sangat penting karena daya listrik komputer yang tinggi dan keadaan aliran listrik yang cenderung naik turun dapat mengakibatkan aliran listrik jadi tidak stabil. Oleh karena itu alat ini dapat membuat aliran listrik yang tadinya naik atau turun dapat stabil kembali dan tidak akan merusak Power Suplay CPU komputer anda.

Saat ini banyak merek stavolt atau stabilizer untuk menyetabilkan tegangan listrik. Namun, anda juga harus lebih memperhatikan produk jika akan membelinya, jangan sampai salah beli atau tidak berfungsi dengan baik. Menghindari kesalahan pembelian stavold anda harus melakukan pengecekan langsung pada produk. Berikut ini hal-hal yang perlu anda perhatikan jika membeli stavolt:
  1. Menggunakan relay. Relay merupakan salah satu komponen yang ada pada stavolt dan akan bekerja bila tegangan listrik naik atau turun. Namun, kestabilannya agak kurang. Jenis ini umumnya tidak dilengkapi dengan filter.
  2. Menggunakan servo motor. Cara kerjanya adalah motor akan berputar untuk mendapatkan tegangan yang stabil. Akibatnya, diperlukan waktu 2-5 detik untuk mencapai kestabilan dan tidak ada penyaring (filter).
  3. Menggunakan sistem digital control
  4. Sistem Ferro-Resonant / line conditioner
Alat ini merupakan alat yang penting terutama untuk bisa dimiliki di rumah, hal ini berguna untuk menyetabilkan tegangan listrik yang terkadang naik atau turun serta melindungi alat-alat elektronik anda. Terlebih lagi listrik yang dihasilkan dari generator seperti genset dan lain-lain, lebih mudah untuk tidak stabil dan tentunya berbahaya bagi semua perangkat elektronik yang anda miliki karena memang langsung terhubung dengan listrik. Jika anda tidak ingin beresiko dengan kerusakan alat-alat elektronik yang anda miliki, maka segera pasang stavolt atau stabilizer ini di rumah atau di kantor anda. Hal ini tentu penting agar tegangan listrik di rumah Anda tetap stabil dan aman dan tidak mengancam keselamatan.

Selasa, 16 Agustus 2016

Pengertian dan Fungsi Serta Perbedaan Antara Stabilizer Dengan UPS

Stabilizer dengan UPS sebenarnya sangat berbeda, tapi mungkin beberapa di antara Anda ada yang belum mengetahui perbedaan serta fungsi dari masing-masing alat tersebut. 

*Stabilizer

Stabilizer adalah alat untuk menjaga agar tegangan arus listrik pada instalasi listrik tetap normal atau tetap stabil, aliran listrik yang tidak stabil akibat pencurian daya listrik, perubahan cuaca atau terkena hambatan secara mendadak saat melewati kebel, dapat menyebabkab perubahan voltase atau tegangan yang tidak stabil. Cara memastikan tegangan listrik dengan menggunakan test voltage, jika kurang dari 200 V, maka anda harus menggunakan Stabilizer untuk menstabilkan tegangan agar kembali normal
Jual Stavolt
Tegangan arus listrik yang stabil sangat dibutuhkan untuk perangkat atau alat-alat elektronik yang sangat membutuhkan tegangan arus listrik yang stabil. Tegangan arus listrik yang tidak stabil dapat mengganggu kinerja alat-alat elektronik tidak bekerja secara maksimal.
Manfaat Stabilizer : 
- Memberikan aliran listrik yang stabil kepada komponen-komponen Komputer. 
- Memberikan usia yang lebih lama pada komputer dibandingkan Komputer yang                                                                               tidak menggunakan Stabilizer. 

Minggu, 14 Agustus 2016

Fungsi Stavolt

Fungsi Stavolt

Tentu sudah dikenal apa itu yang dinamakan dengan Stavolt atau orang menyebutnya dengan stabilizer. Ini juga disebut dengan AVR atau Automatic Voltage Regulator. Fungsi utama dari produk ini adalah untuk menjaga supaya tegangan dari generator tetap konstan. Ini akan memberikan efek seperti tegangan generator yang mana lebih stabil dan mampu untuk mengatasi resiko seperti perubahan beban yang mana selalu berubah. Ini dikarenakan beban yang mana amat dipengaruhi oleh tegangan output generator itu sendiri. Perlu diketahui bahwa prinsip kerja dari AVR adalah untuk mengatur arus penguatan atau excitacy. Bila tegangan output generator ada pada bahwa tegangan nominal generator, maka AVR akan berupaya untuk memperbesar arus pad exciternya. Sebaliknya, bila tegangan output generator-nya melebihi tegangan nominal dari generator, maka AVR akan mengurangi arus penguatan pada exciter tersebut. Ini berarti bila terjadi perubahan tegangan output generator, ini akan mampu distabilkan oleh AVR. Perlu diketahui juga bahwa alat ini mampu bekerja secara otomatis.

Stabilizer

Membeli Stavolt

Jika sudah memutuskan untuk membeli produk tersebut, Anda harus berhati-hati dalam mempertimbangkannya. Ini berarti Anda harus mengetahui macam jenis dari stavolt yang ada. Jangan sampai Anda salah beli. Ini dikarenakan sudah banyak sekali orang yang salah dalam melakukan pembelian dari produk tersebut. Jika salah dalam melakukan pembelian, tentu saja ini akan menjadi sebuah hal yang amat penting untuk diperhatikan. Ada banyak sekali produk dengan fungsi yang berbeda pula. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Anda perlu memberikan perhatian ekstra pada jenis dari Stavolt yang tersedia dipasaran sana. Yang terpenting, jangan tergiur dengan harga yang murah saja. Ini tentu berarti Anda harus memperhatikan kualitas dari produk tersebut.

Memasang Stabilizer Di Rumah


Memasang Stabilizer di Rumah


StabilizerStabilizer atau Automatic Voltage Regulator – AVR (Pengatur Otomatis Voltase Listrik) atau lebih sering disebut dengan Stavol, fungsinya adalah untuk menjaga lonjakan mendadak voltase listrik yang masuk ke dalam satu / beberapa perangkat elektronik. Secara sederhana, proses kerjanya adalah menampung sementara daya listrik yang masuk, kemudian menyalurkannya pada perangkat elektronik hanya sebatas konsumsi daya dan voltase kebutuhan perangkat tersebut.
Secara teori, kualitas keluaran daya listrik dari unit stabilizer sudah dalam batas aman untuk dijadikan konsumsi sumber daya perangkat elektronik yang menerima. Namun, pada kenyataannya, tidak seperti demikian kondisi yang sering dialami oleh kebanyakan orang. Walau pun stabilizer sudah di pasang, tetap saja perangkat elektronik yang telah tersambung mengalami masalah. Mengapa?
icon.top.par
Membeli stabilizer
Pada dasarnya, setiap unit stabilizer memiliki standar ukuran dan batas kemampuan sesuai dengan kapasitas fisiknya dalam menerima sumber daya yang menjadi masukkan dari instalasi listrik terpasang di rumah.
Dulu, saat hendak membeli stabilizer, pemikiran yang ada di kepala saya adalah kapasitas daya (watt) stabilizer yang hendak di beli harus dapat mendukung konsumsi listrik dari perangkat elektronik yang nantinya akan tersambung. Jadi, pengertiannya hanya sebatas pada kemampuan stabilizer dalam menghasilkan keluaran daya listrik harus sama / lebih besar dari masukkan daya sesuai kebutuhan perangkat elektronik yang tersambung dengannya. Cuma sampai disitu saja. Padahal, ada sebagian informasi lagi yang jarang terdengar dan sampai di telinga saya (pemakai), yaitu kapasitas daya listrik yang menjadi masukkan bagi unit stabilizer tersebut. Dalam kondisi voltase listrik relatif stabil atau hanya terjadi lonjakan kecil, stabilizer berkapasitas di bawah instalasi daya listrik terpasang, dapat meredamnya dan menghasilkan keluaran daya sebagaimana (mendekati) kebutuhan perangkat elektronik yang tersambung dengannya. Jika lonjakan voltase listrik yang terjadi cukup tinggi diatas kapasitas stabilizer, dapat menghasilkan dampak negatif terhadap fisik unit stabilizer itu sendiri, diantaranya :
  • sikring stibilizer menjadi putus.
  • kumparan tembaga pada unit stabilizer terbakar (hangus).
  • peralatan elektronik yang terhubung pada unit stabilizer menjadi rusak (biasa terjadi pada stabilizer bermutu rendah).
Bisa yang terjadi hanya satu kemungkinan dari ketiga kemungkinan diatas, atau gabungan dua kemungkinan dari ketiganya, atau terjadi ketiga-tiganya dalam waktu bersamaan.
Mengambil kesimpulan dari kejadian rusaknya stabilizer berkapasitas sedang (500 VA & 1000 VA) akibat lonjakan voltase listrik yang saya alami, membuat saya berpikir, bahwa pada dasarnya stabilizer merupakan sebuah perangkat elektronik biasa yang dapat rusak akibat lonjakan voltase listrik yang cukup tinggi. Kalau demikian halnya, untuk apa menggunakan stabilizer? Tiga dari lima unit stabilizer berbagai merek berkapasitas sedang telah menjadi bangkai di rumah saya. Jadi, pada saat itu, saya menghentikan proyek “me-stabilizer-kan” listrik di rumah untuk sementara waktu.
Beberapa bulan kemudian, seorang teman bercerita telah membeli stabilizer berkapasitas daya sedang (1000 VA), buatan Cina. Singkat cerita, saya membaca manual pemakaian yang ada dalam kardus stabilizer tersebut. Salah satu informasi yang tertera di dalamnya adalah kapasitas minimal daya yang dimiliki stabilizer harus 25% lebih besar dari kapasitas daya listrik terpasang yang menjadi input.
Berulang kali saya membaca point tersebut, sampai akhirnya saya mengambil kesimpulan seandainya daya listrik sebagai input (daya listrik terpasang di rumah) harus lebih kecil 25% dari kapasitas stabilizer yang hendak dipasang, maka kapasitas daya yang harus dimiliki stabilizer adalah 125% dari daya listrik yang ada. Jadi, jika daya listrik terpasang di rumah besarnya 1300 VA, kapasitas daya yang harus dimiliki stabilizer adalah sebesar 1625 VA (?). Pemahaman kapasitas stabilizer lebih besar 25% itu sendiri memiliki kemungkinan berbeda. Jika nilai dasar perhitungan 1300 VA = 75%, untuk menjadikannya 25% lebih besar adalah 1300 / 0,75 = 1733 VA (?). Mana yang benar? Saya memutuskan untuk menggunakan nilai yang lebih besar, yaitu 1733VA.